GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PIMPIN RAPAT PERCEPATAN PENCAIRAN DANA DESA TAHUN 2021 DAN PERCEPATAN PENANGANAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI VIDEO CONFERENCE

Waibakul-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Rapat Percepatan Pencairan Dana Desa dan Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diikuti oleh Forkopimda dan Bupati/Walikota se-Nusa Tenggara Timur.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Bungtilu Laiskodat memimpin langsung Rapat terbatas melalui Video Conference (Vicon) didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Benediktus Polo Maing, dan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Drs. Aba Maulaka.

Rapat terbatas melalui Vicon diikuti oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Instansi serta lembaga terkait lainnya.

Rapat ini merupakan respon Pemerintah terhadap situasi dari dampak pandemic Covid-19 di Nusa Tenggara Timur serta membahas upaya tindakan yang sudah dan akan dilakukan kedepannya.

Saat memimpin rapat, Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat meminta kepada seluruh peserta rapat agar memberikan perhatian serius terhadap dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat yang diakibatkan oleh pandemic Covid-19.

“Penyebaran Covid-19 di NTT semakin terus naik kasusnya, perlu kerja keras, konsistensi dan semangat kita bersama baik dari para Bupati, Walikota, para Kepala Dinas, para Camat, para Kepala Desa sehingga provinsi NTT yang kita cintai ini dapat kita jaga untuk tidak terlalu memberikan keresahan dikalangan masyarakat dalam kemampuan kita mengendalikan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur itu juga mengatakan, Kendala-kendala yang kita hadapi antara lain, kendala sosial, ekonomi, kesehatan dan hal itu yang mengharuskan kita sebagai pemimpin untuk mengambil langkah-langkah strategis dan melakukan percepatan-percepatan dalam keseriusan kita menanggulangi penyebaran Covid-19 di NTT.

Gubernur NTT mengajak seluruh Bupati, Walikota dan seluruh staekholder yang ada di NTT, untuk kita bersama-sama mendorong percepatan-percepatan tersebut. Gubernur jugan menjelaskan bahwa sesuai komunikasi Bapak Presiden lewat telpon untuk mempercepat proses pencairan Dana Desa, belanja-belanja Daerah untuk segera dipercepat sehingga mendorong progress kita dalam berbagai bidang. Harapan gubernur lewat vidcon tersebut, agar para Bupati, dan Para Kepala Desa lebih fokus pada percepatan pencairan dan terlebih pada Dana yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 agar segera diselesaikan dalam tempo waktu yang tidak terlalu lama.  Gubernur NTT juga menghimbau agar pada perayaan Natal di bulan Desember mendatang tidak menggunakan masker karena masyarakat NTT sudah Vaksin dengan capaian 75% dan ini perlu kerjasama kita semua, para Bupati, Kepala Dinas, para Kepala Desa dengan menggerakan seluruh kekuatan kita.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu didampingi assisten 1 dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ketika mengikuti Video Conference dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur(Selasa, 13/07/2021)

Gubernur NTT, Vicktor Bungtilu Laiskodat mengatakan bahwa presentase capaian Vaksinasi secara khusus di NTT saat ini mencapat 12%, maka hal ini harus segera dikerjakan dengan benar. Gubernur NTT mengharapakan tidak ada masalah serius dalam percepatan pemberian Vaksin Covid-19.  Pembangunan Pemerintahan di NTT harus lebih cerdas, sehingga animo masyarakat bagi pelayanan Pemerintah tidak terkesan gagah-gagahan namun hasilnya nol. Gubernur berharap agar animo masyarakat yang sedang berkembang saat ini di NTT terkait pelayanan Vaksin yang tidak cepat dapat berubah menjadi lebih baik.

Gubernur NTT menegaskan agar Dana Desa dapat dipergunakan dengan cepat dan tepat sasaran untuk kepentingan penanggulangan penyebaran Covid-19, sesuai pengamatan Gubernur NTT, penggunaan Dana Desa kita banyak sekali penggunaannya tidak sesuai dengan kondisi atau potensi yang sesuai dengan keadaan Desa kita.

Penggunaan Dana Desa 50% Dana harus fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia untuk perkembangan teknologi, untuk kedepan pada refousing anggaran harus dipikirkan serius dalam kebijakan anggaran.

Permasalahan Data di NTT harus menjadi perhatian kita bersama, pemerintah Provinsi sedang membuat program yaitu program NTT satu Data yang dinamai SIMANTARIS atau dikenal dengan Sistem Informasi Data Strategis NTT Satu Data. Tujuan dari program itu sendiri adalah ketika pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat miskin tidak lagi salah dan akibat kesalahan yang selama ini kerap terjadi kita berhadapan dengan penegak hukum karena memberikan bantuan kepada orang atau kelompok yang salah. Potensi ini akan mengarah kepada Smart Government, gubernur meminta pendampingan dari Kementrian untuk mendampingi kita dalam rangka membangun digitalisasi di NTT. Sistem kita sudah dibangun namun prodak-prodak kita belum berkembang dengan baik, sehingga pada akhirnya kita mengklaim bahwa provinsi NTT adalah Provinsi Smart Government. Kelemahan pemerintah NTT adalah pada aspek perencanaan dengan wawasan terbatas, sehingga mengalami keterlambatan dalam eksekusi anggaran.

Berikut ini merupakan instruksi yang dapat disimpulkan dalam rapat terbatas :

  1. Para Bupati agar lebih fokus dalam upaya percepatan pecairan dana Desa khusus untuk penanggulangan Covid-19
  2. Percepatan pelaksanaan Vaksin Covid-19 oleh karena Presentase Vaksin mencapai 12% untuk NTT
  3. Pemda agar lebih proaktif dalam pelaksanaan Vaksin Covid-19 di NTT
  4. Dana Desa dapat dipakai dengan dengan tepat dan cepat bagi kepentingan penanggulangan Covid-19.
  5. Penggunaan Dana Desa banyak digunakan kurang tepat dan tidak sesuai dengan kondisi Desa kita masing-masing.
  6. Dana Desa 50% harus fokus pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia terutama dibidang Digitalisasi.
  7. Permasalahan yang kerap terjadi terletak pada data-data kita, SIMANTARIS, Sistem Informasi Data Strategis NTT Satu Data sehingga kedepan NTT tidak bermasalah pada sistem Data kita.
  8. NTT harus menuju Smart Government, demikian juga agar Seluruh Kabupaten Kota dapat merencanakannya

Pada agenda berikut dilanjutkan pemaparan materi smart city terintegrasi dari kementrian Republik Indonesia, Program Smart City yang dilaksanakan Kementerian Kominfo bersama kementerian dan lembaga lain menekankan fokus pembangunan pada 6 Pilar Utama Kota Cerdas, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. (Diskominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *