KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN BUPATI TENTANG LITERASI DI KABUPATEN SUMBA TENGAH

WAIBAKUL,- Diskominfo, Bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah dilakukan kegiatan Pembukaan Sosialisasi Peraturan Bupati Sumba Tengah tentang Literasi, yang dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Sumba Tengah Dr. Drs. Jusuf Lery Rupidara, M.Si, pada hari Selasa 30 Juli 2024.

Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat terkait pada kemajuan literasi, mengingat bangsa-bangsa besar dan maju peradabannya. Bangsa yang berbudaya literasi tinggi akan terlihat dari kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, sehingga mampu memenangi persaingan global. Peningkatan budaya literasi belum diikuti dengan keberhasilan dalam menumbuhkan budaya baca, sehingga tingkat literasi masyarakat masih tergolong rendah. Karena itu, diharapkan project literasi ini dapat membudayakan karakter Masyarakat yang ada di Kabupaten Sumba Tengah.

Pj Bupati mengatakan puncak segala literasi ada 4 yaitu ; belajar untuk tahu; belajar untuk berbuat; belajar untuk bisa hidup bersama; belajar untuk menjadi diri sendiri.

Mengkarakaterkan budaya membaca ditengah Masyarakat, project membudayakan hingga mengkarakterkan budaya membaca. Bangsa Indonesia literasi membaca masih sangat rendah, apalagi di NTT kita sangat rendah. Literasi sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa, harus dimulai dari lingkungan makro.

Bicara literasi bicara tentang nilai yang masuk dalam diri pribadi seseorang, lingkungan yang teratur sangat mempengaruhi berjalannya literasi yang baik. Puncak dari segala literasi, pertama dia belajar untuk tahu, belajar untuk berbuat, literasi untuk hidup bersama dan orang Indonesia belum punya, terakhir belajar untuk menjadi diri sendiri dan literasi ini paling tinggi dengan sasaran dari literasi ini ada 2 yakni : agar semua yang ada tidak menjadi penonton dalam Pembangunan suatu bangsa yang maju dan punya filter terhadap perubahan yang baik.Pj Bupati mengatakan puncak segala literasi ada 4 yaitu ; belajar untuk tahu; belajar untuk berbuat; belajar untuk bisa hidup bersama; belajar untuk menjadi diri sendiri.

Mengkarakaterkan budaya membaca ditengah Masyarakat, project membudayakan hingga mengkarakterkan budaya membaca. Bangsa Indonesia literasi membaca masih sangat rendah, apalagi di NTT kita sangat rendah. Literasi sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa, harus dimulai dari lingkungan makro.

Bicara literasi bicara tentang nilai yang masuk dalam diri pribadi seseorang, lingkungan yang teratur sangat mempengaruhi berjalannya literasi yang baik. Puncak dari segala literasi, pertama dia belajar untuk tahu, belajar untuk berbuat, literasi untuk hidup bersama dan orang Indonesia belum punya, terakhir belajar untuk menjadi diri sendiri dan literasi ini paling tinggi dengan sasaran dari literasi ini ada 2 yakni : agar semua yang ada tidak menjadi penonton dalam Pembangunan suatu bangsa yang maju dan punya filter terhadap perubahan yang baik.

Oleh karena itu, empat kebijakan diatas harus dibantu untuk mendorong budaya literasi di masyarakat.

Selain itu, berbicara literasi juga berkaitan dengan asupan gizi yang seimbang kepada anak-anak pada 1000 hari pertama kehidupan, bagaimana penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan cerdas jika asupan gizi masih kurang dan tidak seimbang.

Sosialisasi diikuti oleh Sekretaris Daerah, Direktris YWKW, para Asisten, Pimpinan Perangkat Daerah/Unit Kerja, para Kepala Desa Dampingan dan Kepala Sekolah Dampingan, karyawan Bank NTT,  serta insan Pers.

Diskominfo Sumba Tengah.