BUPATI SUMBA TENGAH HADIRI RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN SE-DARATAN SUMBA
REDA MBOLO | Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S. K. Limu menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan bersama Seluruh Bupati/Wakil Bupati se-daratan Sumba bertempat di kediaman pribadi Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, Minggu (6/4/2025) malam.
Rapat tersebut merupakan inisiatif Gubernur NTT yang bertujuan untuk menyatukan visi pembangunan kawasan terpadu Sumba.

Rakor tersebut dihadiri Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Wakil Bupati Sumba Barat Timotius T. Ragga, dan Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla bersama Wakil Bupati Sumba Barat Daya Dominikus A. Rangga Kaka.
Turut hadir pula Anggota DPR RI, Dr. Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga, Anggota DPRD Provinsi NTT, Anton Mahemba, Ibu Debora Lende dan Ibu Odelia S. Kabba, Plt. Kepala Dinas Pertanian NTT, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT.

Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu memaparkan potensi unggulan dan persoalan strategis daerahnya diantaranya;
1. Terkait dengan penanganan stunting kami telah membentuk Orang Tua Asuh yang bertanggungjawab pada masing-masing Desa untuk memantau, mengawal, dan memastikan anak-anak penderita stunting mendapatkan pelayanan;
2. Terkait penanganan kemiskinan ekstrim kami terus menggiatkan pembangunan Rumah Mandiri bagi warga miskin ( 4 rumah/Desa ), penyiapan anggaran pengolahan lahan pertanian, penyediaan anggaran Bantuan Sosial, serta terus melakukan verivali data kemiskinan;
3. Terkait upaya meningkatkan produktivitas lahan pertanian, kami telah mengupayakan ketersediaan lahan untuk pembangunan 2 embung dan jaringannya yakni embung kameli Mabu dan Laitabuk melalui komunikasi yang intens baik dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ( sebab lahan tersebut berada di atas Sertifikat Hak Pakai tahun 1986 milik kementerian Hukum dan HAM ) maupun dengan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT terkait dengan design dan penyediaan anggaran pembangunan embung dan jaringannya;
4. Terkait dengan pembangunan Sekolah Rakyat, kami juga telah menyediakan lahan kurang lebih 5 Ha di Desa Lenang – Kecamatan Umbu Ratu Nggay serta telah mengajukan proposal pembangunan Sekolah Rakyat kepada Kementerian Sosial;
5. Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), kami telah membentuk Tim Peningkatan PAD yang bertugas untuk mengidentifikasi serta mengefektifkan seluruh sumber-sumber PAD;
Terkait pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) kami memohon dukungan Bapak Gubernur agar rencana investasi di Desa Lenang dan Tanambanas Kecamatan Umbu Ratu Nggay dapat terealisir. Kami informasikan kepada Bapak Gubernur bahwa terdapat sekitar 800-an Ha lahan yang telah dibebaskan;
6. Terkait dengan pengembangan Garam, Udang, Rumpu Laut, dan Perikanan Air Tawar, kami mohon dukungan Bapak Gubernur agar kabupaten Sumba Tengah menjadi salah satu Kabupaten yang dapat menjadi pusat pengembangan Garam, Udang, Rumput Laut, dan Perikanan Air Tawar;
7. Terkait dengan pembangunan Tower (BTS), kami telah mengajukan surat kepada Kementeria Komunikasi dan Digital. Mohon dukungan Bapak Gubernur.
Fokus utama diskusi meliputi sektor pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, pariwisata, hingga penguatan ekonomi kreatif lokal.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur NTT menegaskan pentingnya koordinasi, kolaborasi dan kerjasama antar kabupaten di pulau Sumba untuk mewujudkan pembangunan berbasis kawasan. “Kita harus membangun Sumba sebagai satu kesatuan kawasan. Tidak boleh lagi kita jalan sendiri-sendiri, harus ada integrasi dan sinergi,” Tegasnya.
Gubernur juga mengusulkan untuk membentuk tim kecil dari masing-masing kabupaten untuk merumuskan langkah konkret. “Kita perlu data ril dari bawah, sampai level desa. Di situlah kita bisa melihat kekuatan dan kebutuhan sebenarnya,” ucapnya.
Dalam rakor tersebut, salah satu isu strategis yang dibahas adalah penentuan lokasi pabrik pakan ternak yang telah dijanjikan oleh Menteri Pertanian. Dirinya menekankan dalam penentuan lokasi harus mempertimbangkan sumber bahan baku dan akses logistik. Selain itu, Ia juga menyinggung pentingnya pembangunan pembangkit listrik yang terintegrasi antar kabupaten, serta perbaikan infrastruktur jalan dan distribusi air bersih.
Dalam bidang pariwisata, dirinya meminta para Bupati se-daratan Sumba untuk memikirkan strategi pemasaran paket wisata terpadu lintas kabupaten. “Kalau ada orang yang datang ke Sumba, mereka harus dapat paket lengkap. Satu orang bisa kunjungi semua kabupaten.” Ucapnya.

Ia juga mendorong pentingnya penggunaan produk lokal dari Sumba seperti air mineral dan makanan olahan di instansi-instansi pemerintah agar ekonomi lokal dapat terus bertumbuh.
Gubernur juga mengumumkan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) ekonomi seperti Satgas Garam dan Satgas Komoditas Lokal, yang akan melibatkan kementerian terkait, pemerintah daerah, dunia usaha, dan akademisi. “Begitu kelembagaan dan pendanaan beres, kita langsung tancap gas di lapangan,” ucap Gubernur.
Disela-sela rakor tersebut, Gubernur NTT menyerahkan Bantuan Pendidikan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU Spesifik Grant) Untuk Kabupaten Sumba Tengah sebesar Rp. 2.340.000.000.
Rakor ini diharapkan menjadi momentum antara Pemerintah Pusat, Legislatif dan para Kepala Daerah se-daratan Sumba untuk memperkuat sinergi lintas daerah dalam mendorong pemerataan pembangunan serta mempercepat pertumbuhan kawasan terpadu di Pulau Sumba.
PROKOPIM