KUNJUNGAN KERJA EMPAT TAHUN DUKUNGAN PROGRAM KEMITRAAN ENERGI RENDAH KARBON

INGGRIS – INDONESIA DI DESA MATA REDI, KECAMATAN KATIKUTANA, KUBUPATEN SUMBA TENGAH, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

WAIBAKUL,-Bertempat di Desa Mataredi, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah yang dihadiri oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste HMA (His Majesty’s Ambassador) Mr. Dominic Jermey bersama tim, Staff Ahli Lingkungan dan Perencanaan Tata Ruang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bapak Haris Yahya, Direktur Panas Bumi bersama para Sekretaris Jenderal Ditjen Kementerian ESDM; Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi, Menyerahkan Berita Acara Serah Terima PLTS secara simbolis dari Bpk. Haris Yahya, Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 95 kWp di Desa Mata Redi. dan Desa Mata Woga, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Pembangunan PLTS ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Inggris dan Indonesia dalam menyediakan energi bersih yang rendah karbon dan ramah lingkungan bagi masyarakat, pada hari Rabu (31/1/2024).

Serah terima PLTS terpusat ditandai dengan penyerahan dokumen perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh Bapak Haris Yahya Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi.

Penjabat Bupati Sumba Tengah Dr. Drs. J.Lery Rupidara, M.Si Ketika memberikan sambutan pada Kunjungan Kerja Empat Tahun Dukungan Program Kemitraan Energi rendah Karbon, Inggris-Indonesia di Desa Mataredi, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah (31/01/2024).

“Kesempatan ini merupakan kesempatan paling baik dan berharga bagi kita khususnya di Kabupaten Sumba Tengah, program yang dikerjakan di dua Desa ini diharapkan dapat berkelanjutan karena proyek energi baru terbarukan yang pernah ada. Adanya energi ini menjadi terobosan baru untuk pembangkit Listrik yang rendah karbon dan tidak menggunakan bio fosil, 600ribu barel perhari untuk import minyak sedangkan batu bara kita gunakan juga untuk pembangkit Listrik, ungkap Bapak Haris Yahya.

“Cahaya matahari sangat melimpah ketersediaannya di alam. Secara sederhana dimanfaatkan untuk mengeringkan baju, hasil panen, pembuatan garam dan proses pengolahan sederhana lainnya. Kemudian mulai memanfaatkan teknologi untuk mengubah pancaran sinar matahari tersebut menjadi tenaga listrik. Dikenal dengan panel surya yang biasanya dipasang pada atap rumah atau gedung, sistem ini juga banyak dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya,” lanjut Bapak Haris Yahya.

Duta Besar Inggris Mr. Dominic Jermey dan Bapak Haris Yahya Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi  pada Kunjungan Kerja Empat Tahun Dukungan Program Kemitraan Energi rendah Karbon, Inggris-Indonesia di Desa Mataredi, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah (31/01/2024).

“Dengan adanya Energi Baru Terbarukan(EBT) ini dapat membantu kita keluar dari ketergantung pada energi Listrik menggunakan bio fosil, memaksimalkan energi yang ada didaerah setempat yaitu energi panas matahari. Energi terbarukan adalah sumber energi yang tersedia oleh alam dan bisa dimanfaatkan secara terus-menerus. Hal ini senada dengan keterangan International Energy Agency (IEA) yang juga menyatakan bahwa energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang diisi ulang terus menerus. Kita meningkatkan kepedulian, keberlanjutan dari energi baru terbarukan untuk kehidupan yang lebih baik. Asset ini adalah asset di desa itu sendiri jadi mari kita manfaatkan secara baik untuk keberlanjutan kehidupan yang lebih baik jadi mari kita bersungguh-sungguh menjaga asset ini.Pembangunan PLTS Terpusat di Mata Redi dan Mata Woga ini menjadi hasil konkrit kerja sama Pemerintah Inggris dan Pemerintah Indonesia. Pembangunan PLTS ini menurut Wafid selaras dengan visi Bapak Gubernur dan Bapak Bupati menjadikan Pulau Sumba sebagai ikon pulau mandiri sumber listrik energi surya terbesar di Indonesia,” tutup Bapak Haris Yahya.

Listrik tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga kehidupan dan peradaban. Pemerintah pusat dan daerah akan terus berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyediakan energi, meningkatkan rasio elektrifikasi, membangun sumber-sumber pembangkit mandiri.

Kerja sama antar pemerintah untuk mewujudkan manfaat-manfaat ini dan memenuhi Kesepakatan Paris agar menjaga kenaikan suhu tidak lebih dari 1.5 derajat Celcius.

Berdasarkan sambutan kepala PLN Waikabubak bahwa satu sumba Tengah sekitar 92%, rasio daerah berlistrik 93% dan untuk pembangkit selama ini lebih banyak dengan fosil. Tenaga pembangkit yang sudah ada di sumba, di Sumba Barat 6 Mega Watt didukung oleh mikro hidro, tenaga air kecil daya sekitar 1 Mega Watt, daya yang ada di Sumba Tengah dan arah pengembangannya berada di Konda Maloba yang diperkirakan mencapai 150 Mega Watt.

“Pemerintah Inggris merasa bangga karena menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju transisi energi baru terbarukan melalui program MENTARI. Saya senang melihat kemajuan di lapangan yang menunjukan kerja sama yang hebat antara Indonesia dan Inggris, bekerja bersama untuk mencapai target transisi energi Indonesia,” ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Mr. Dominic Jermey.

“Ini kunjungan pertama saya di pulau Sumba, PLTS ini merupakan bagian dari proyek percontohan anatara Kemitraan Duta Besar Inggris dan Indonesia untuk memanfaatkan energi panas menjadi Listrik atau dapat juga disebut sebagai proyek Mentari Rendah karbon. Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif, pengentaskan angka kemiskinan, meningkatkan Kesehatan melalui transisi energi yang sudah melayani 243 rumah 14 fasilitas umum seperti sekolah, perkantoran, puskesmas dan tempat ibadah serta lampu jalan,” ujar Mr. Dominic Jermey.

“Sesuatu yang sudah ada, tidak boleh tidak ada lagi jadi mari kita jaga berkat ini dengan baik untuk keberlanjutan anak cucu kita. Bupati, Camat dan Kepala desa, bertanggungjawab terhadap alat plts ini secara baik dan bisa menjalarkan ke desa-desa lain,” imbuh Penjabat (Pj) Bupati Sumba Tengah Dr. Drs. J.Lery Rupidara, M.Si

 “Kolaborasi 2 Negara yang memiliki mimpi yang sama dan diwujudkan disini untuk mensuport berbagai sektor di desa, berbagai kegiatan perekonomian Masyarakat, Pendidikan dan lingkungan yang bersih. Kami berharap program ini terus berlanjut dan berjalan terus, kami berharap terkait bantuan penerima manfaat dari program Mentari ini, terus memperhatikan mereka sebagai pemanfaat program PLTS ini. Tenaga operator mesti ada Cadangan, sehingga ada keberlanjutan pengawasan yang lebih baik. Besaran Rasio elektifikasi sekitar 90%, rendah emisi dan rendah polusi udara,” tutup Pj. Bupati Sumba Tengah.

Pemerintah Inggris, lanjutnya, berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada Indonesia untuk mewujudkan transisi berkeadilan sejalan dengan semangat Presidensi G20 ETWG (Energy Transition Working Group).

Acara tersebut turut dihadiri oleh para tamu kedutaan dan Kementerian ESDM serta Kementerian Desa diantaranya Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi-Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ibu. Tiwi Asfianti. Bupati Sumba Barat, Perwakilan Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bapak Fitra Andika Sugiyono. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Anggota Forkopimda Kabupaten Sumba Tengah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Bersama TIM, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten pada Setda Kabupaten Sumba Tengah, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, Para Pimpinan Instansi Vertikal se-Kabupaten Sumba Tengah, Pimpinan BUMD/BUMN se-Kabupaten Sumba Tengah, Kepala PT. PLN (Persero) Cabang Sumba Barat, SumbaTengah, Kepala Desa Mataredi, Kepala Desa Matawoga, Kepala Desa Umbu Pabal, Insan Pers dan Media Massa.

Diskominfo Sumba Tengah