LAUNCHING PENANAMAN JAGUNG DI LOKASI FOOD ESTATE OLEH BUPATI SUMBA TENGAH

Penanaman benih Jagung Perdana Oleh Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah bersama Masyarakat Desa Dasa Elu di Zona 3 (13/11/2020). (DiskominfoSumbaTengah)

Waibakul, Food Estate (Gerakan Komanda Strategis Pembangunan Pertanian) merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) memiliki rencana untuk memperluas pembangunan lumbung pangan atau food estate untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Pembangunan lumbung pangan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya berada di Kabupaten Sumba Tengah untuk wilayah Nusa Tenggara Timur. Lokasi lahan pengembangan food estate di Kabupaten Sumba Tengah terbagi atas beberapa zona untuk mempermudah pemantauan proses pengolahan lahan, penanaman, panen dan pasca panen.

Hari ini Jumat, 13 November 2020 dilaksanakan penanaman perdana benih jagung di lokasi lahan food estate zona tiga, Desa Dasa Elu Kecamatan Katikutana Selatan. Kegiatan penanaman jagung pada zona 3 ini menggunakan sistem tanam jalur ganda atau double track yang di pimpin oleh Bupati dan wakil Bupati Sumba Tengah.

Sistem tanam jalur ganda atau teknik double track merupakan salah satu opsi inovasi tata tanam jagung,yang bertujuan untuk mengimplementasikan tata tanam jagung dengan mengatur jarak tanam dan perkembangan tanaman akan optimal, dan produksinya akan maksimal.

Teknik double track adalah sebagai berikut:

  1. Menanam 1 biji benih jagung disetiap lubang untuk meningkatkan performa pertumbuhan dan produksi sejak perkecambahan hingga pengisian biji
  2. Fungsi teknikdouble track ini adakah untuk menata persaingan hara, gas (co2 dan o2) dan cahaya matahari antar tanaman dalam satu lubang (sebelum) yang kemudian dgn cara dipisahkan (disapih) menjadi satu lubang satu biji.
  3. Populasi tanaman jagung menjadi 71.000 tanaman/hektar dibandingkan cara konvensional tanam berbaris dgn jarak 80 x 40 cm yang populasinya hanya 66.000 pertanaman.
  4. Secara visual mirip dengan teknik LEGOWO 2 : 1 yang digunakan pada tanaman Padi untuk meningkatkan efek tepi sehingga memacu meningkatnya jumlah anakan per rumpun, tetapi teknik Double track mendapatkan efek tepi tapi menekan tingkat  kompetisi terhadap tiga hal (hara, gas dan cahaya)

Pada beberapa kesempatan Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S. K. Limu mengharapkan peran Aparatrur Sipil Negera dan Tenaga Kontrak agar memberi dukungan pada Program Kementrian Pertanian ini. Meskipun Food Estate adalah Program Pemerintah Pusat namun Tujuan yang diharapkan adalah Peningkatan Produksi Pangan secara Nasional.

Pada Kesempatan terpisah, Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumba Tengah Drs. Sofrein U. S. Marisi sebagai Bapak Asuh di Zona 3 berharap agar apa yang telah dikerjakan saat ini dapat memberikan nilai kemanfaatan bagi Masyarakat Desa Dasa Elu dan Kabupaten Sumba Tengah pada Umumnya, demikian juga harapan yang sama disampaikan oleh Camat Katiku Tana Selatan Marthen Umbu Bewa, S,Sos.

Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah memberikan perhatian sangat serius pada Pengembangan food estate terutama pada Pengembangan Jagung di lahan 2000 HA, oleh karena sejalan dengan amanat PERDA Nomor 01 tahun 2019 tentang RPJMD Kabupaten Sumba Tengah, yaitu peningkatan Pendapatan masyarakat. (Diskominfo Sumba Tengah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *