Waibakul, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila pada setiap tanggal 1 Juni harus dimanfaatkan sebagai penguat dan memperkokoh nilai – nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa serta dalam menghadapi tantangan globalisasi yang mendunia. Padatahun 2021 Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dilaksanakan secara virtual, dikarenakan Negara masih dilanda wabah Covid-19.
Presiden RI menjadi Inspektur Upacara pada pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual dan terpusat di Gedung Pancasila, Jakarta pada hari selasa, 01 Juni 2021. Sebagai inspektur Upacara pada pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, beliau mengenakan pakaian adat dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sedangkan para undangan mengenakan pakaian adat daerah masing – masing.
Dalam amanat upacara yang Presiden RI menyampaikan tentang pentingnya mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa, dan dalam bernegara. Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik ini berdiri, namun tantangan yang meskipun Pancasila lebih ringan.
Nusa Tenggara Timur tidak terpisah dari sejarah lahirnya pancasila ini,
Jika Ende penting bagi Soekarno, dan Soekarno penting bagi Indonesia, dengan sendirinya Ende harus penting bagi Indonesia. Sebab, apa pun yang penting bagi Soekarno, penting bagi bangsa ini” (Penggalan opini tulisan almarhum Daniel Dhakidae pernah terbit di harian Kompas edisi 31 Mei 2013).
Soekarno yang datang ke Ende adalah Soekarno yang ”secara politik mati”Namun, di Ende, perlahan Soekarno membangun kembali kekuatan dirinya tahap demi tahap.Sejarah mencatat dengan sangat baik, bahwa dari rahim Kota Ende, Soekarno melakukan refleksi secara gemilang mengantarnya menuju kesatuan mistik di bawah pohon sukun untuk menemukan sesuatu yang tujuh tahun kelak, pada 1 Juni 1945, disebutnya sebagai Pancasila. Maka, lahirlah seorang ideolog negara, state ideologis di Ende.
Selamat hari Pancasila(Diskominfo Kab. Sumba Tengah)