WAIBAKUL – Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Kabupaten Sumba Tengah) setempat mulai melakukan vaksinasi terhadap ibu hamil dan menyusui dengan menyiapkan 500-750 dosis vaksin. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu di Aula Kantor Camat Katikutana, Jumat( 24/9/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba TengahRidho DJ Samani M.Kes. mendampingi Dra. Theresia Lete boro M.Si selaku Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Tengah melaunching kegiatan Vaksinasi COVID -19 pada Ibu Hamil dan Menyusui yang bertempat di Aula Kantor Camat Katikutana, dengan cakupan wilayah Kecamatan Katikutana, Katikutana Selatan dan Umbu Ratu Nggay Barat.
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Bila seseorang tidak menjalaninya maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut.
Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Kekebalan kelompok inilah yang menyebabkan proteksi silang, dimana anak tetap sehat meskipun tidak diimunisasi karena orang dewasa lainnya di lingkungan tempat tinggalnya sudah mendapatkan imunisasi secara lengkap, sehingga anak yang tidak diimunisasi ini mendapatkan manfaat perlindungan melalui kekebalan kelompok yang ditimbulkan dari cakupan imunisasi yang tinggi.
Ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, sehingga lebih rentan untuk mengidap penyakit atau infeksi. Mengingat ibu hamil memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah, COVID-19 bisa saja menginfeksi kapanpun. Meski gejala umum yang dialami akan sama saja dengan pengidap lainnya, ibu hamil yang telah memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit paru-paru, asma, atau kerusakan hati, akan memiliki gejala yang lebih parah. Virus corona pada ibu hamil akan membuat sejumlah penyakit yang telah ada menimbulkan gejala yang parah, bahkan menjurus pada kehilangan nyawa. Selain itu, wanita hamil yang terkena COVID-19 yang parah juga berisiko mengalami persalinan preterm, keguguran, hingga kematian.
Sesuai dengan surat edaran dari Surat Edaran KEMENKES RI nomor HK.02.02/I/2007/2021, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ibu hamil bisa diberikan vaksinasi COVID-19. Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Covid-19 platformmRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin platform inactivated virus Sinovac, sesuai ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.
Kementerian Kesehatan juga telah menyatakan vaksinasi COVID-19 aman bagi ibu menyusui sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes RI tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 No. HK.02.02/11/368/2021. Surat edaran tersebut berisi tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia, komorbid, ibu menyusui dan penyintas Covid-19. Secara biologis dan klinis, menyusui tidak menimbulkan risiko bagi bayi dan anak yang menyusui, serta bayi dan anak yang menerima ASI perah. Antibodi yang dimiliki ibu setelah vaksinasi dapat memproteksi bayi melalui ASI. Sebelum divaksin ibu menyusui direkomendasikan untuk berkonsultasi tentang kondisi kesehatan dengan dokter/tenaga kesehatan terlebih dulu dan berada dalam kondisi fit untuk menerima vaksin. Setelah vaksin, tetap aman untuk menyusui karena menyusui dan kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) dapat mengurangi risiko kematian bayi secara signifikan dan memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan potensi risiko penularan COVID-19.
Dalam sambutan Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S. K. Limu menuturkan bahwa “Kami sebagai pemerintah sangat prihatin dengan kondisi yang ada di Sumba Tengah, bila rakyat Sumba Tengahmakin mengalami tingginya kasus yang terpapar Covid-19 maka hal ini semakin membuat kami sedih bahkan sampai meneteskan airmata,” ungkap Bupati Sumba Tengah.
“Peranan seorang pemimpin adalah memastikan keselamatan rakyatnya, menjadi pemimpin harus melihat hukum tertinggi adalah untuk melayani. Jika hari ini, ibu hamil dan menyusui menjadi korban Covid-19 maka itu sebuah kegagalan dari seorang pemimpin yang tidak berhasil, lanjut Bupati Sumba Tengah.
“Ada begitu banyak penyertaan Tuhan dalam pelayanan kemasyarakatan secara khusus dalam kegiatan Vaksinasi di Sumba Tengah, seperti yang kita ketahui Bersama pada beberapa waktu lalu ada kegiatan Vaksinasi yang di gelar oleh Partai Golkar lalu kegiatan yang luar biasa juga diselenggarakan di Gedung Gereja Mambitul Kecamatan Katikutana Selatan, dimana kegiatan Vaksinasi ini dibawa langsung oleh staf kepresidenan Republik Indonesia melalui Kerjasama dengan TNI dan POLRI, hal ini terjadi karena hanya 1-2 Kabupaten dalam satu Provinsi di NTT,” pungkas Bupati Sumba Tengah.
“Dengan hati yang ikhlas sebagai Pemerintah kami mengucapkan trima kasih yang sungguh kepada ketua TP PKK Kabupaten lewat Tim Medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 serta rela berkorban jiwa raga demi umat manusia secara khusus ibu hamil dan menyusui, inilah upaya-upaya yang terus dilakukan untuk penanganan penanggulangan penyebaran Covid-19,” tutup Bupati Sumba Tengah.
Dalam sambutannya Ketua TP PKK Kabupaten menyebutkan bahwa “vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil sangat penting guna memberikan perlindungan bagi ibu dan janin, meningkatkan imun tubuh ibu hamil, karna serangan COVID -19 pada ibu hamil bisa berdampak pada kesehatan janin” ungkap Ketua Tim PKK.
Selanjutnya pembukaan kegiatan Launching Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui ditandai dengan pemukulan gong oleh Bapak Bupati Sumba Tengah.(*)
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Sumba Tengah)