WAIBAKUL,- Diskominfo – Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia selama sekitar 2 tahun ini tidak terkecuali daerah Kabupaten Sumba Tengah. Penanganan dampak Covid-19 harus dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan berbagai aspek, oleh sebab itu pada hari Selasa 08 Januari 2022 dilaksanakan rapat antara Kapolres Sumba Barat, Dandim 1613/Sumba Barat, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Para Asisten pada Setda Kabupaten Sumba Tengah, Danramil Katikutana, Kapolsek Katikutana, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Direktur RSUD Waibakul, Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kepala Bagian Protokol di ruang rapat Bupati Sumba Tengah.
Dalam sambutan Bupati Sumba Tengah menyampaikan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia yang disampaikan lewat zoom meeting, “Jika terjadi kekurangan oksigen, kekurangan obat-obatan dan kegiatan Percepatan kegiatan Vaksinasi Covid-19 bila terhambat akibat kurangnya stok vaksin maka harus segera menyampaikan kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia,” tegas Bupati Sumba Tengah.
“Tim Satgas Covid-19 harus merapatkan Kembali untuk memperketat Protokol Kesehatan, terutama penggunaan masker harus Kembali di perketat baik dalam lingkungan kerja, dirumah dan ditempat umum,” lanjut Bupati Sumba Tengah.
“Membentuk Tim lapangan sebanyak mungkin untuk melaksanakan percepatan kegiatan vaksinasi dan terkait anggaran untuk kegiatan tersebut harus disiapkan karena jenis virus Omicron kecepatan penyebaran lebih tinggi dari pada jenis virus delta. Kaitan dengan protkes harus membuat surat edaran dan dimulai dari diri kita harus mulai menerapkan penggunaan masker secara baik terutama di sekolah-sekolah,” terang Bupati Sumba Tengah.
“Penyebaran jenis virus Covid terbaru sangat cepat, dari segi gejala ringan dan berat penyebarannya sangat cepat dibandingkan jenis virus delta atau sejenisnya, untuk itu kami menghimbau tim satgas Covid-19 untuk benar-benar serius memperhatikan hal ini dan membatasi diri sejenak agar tidak bepergian jauh kecuali sangat mendesak dan sangat penting,” tutup Bupati Sumba Tengah.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Sumba Barat menyampaikan bahwa percepatan pemberian vaksinasi dan memperketat protkes, varian Covid terbaru memang mudah menular dan sangat cepat menyerang tubuh manusia namun jangan panik dan kita harus tetap waspada. Apresiasi yang tinggi kepada Bupati Sumba Tengah yang dengan cepat dan sigap dalam mengatasi penyebaran virus terbaru di Kabupaten Sumba Tengah, senjata kita untuk melawan penyebaran virus ini adalah vaksinasi dan pelaksanaan protocol Kesehatan secara baik dan benar dan bagaimana cara mengaplikasikan hal ini maka kita harus bahu membahu dalam pencegahan virus ini.
“Varian virus Umicron, rata-rata lebih menyerang pasien yang belum divaksin kemudian lansia namun yang paling penting kesiapan kita menghadapi situasi ini, kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan masyarakat akan kami hentikan dulu untuk sementara waktu karena bagaimanapun Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah hukum yang utama dan seluruh elemen terkait harus bersatu untuk memperkuat kembali protokol Kesehatan,” tutup Kapolres Sumba Barat.
“Penerapan protkes di tempat-tempat ibadah harus Kembali digalangkan dan pembatasan mobilisasi masyarakat,” ucap Wakil Bupati Sumba Tengah.
Menyusul terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah daerah, Pemerintah menetapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi mobilitas dan interaksi masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat penularannya tinggi (zona merah). Hal ini dilakukan untuk mengurangi laju penyebaran virus COVID-19.
Saat ini, angka konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami peningkatan, terutama karena adanya varian Omicron. Pemerintah Sumba Tengah terus melakukan berbagai upaya penanganan agar Covid-19 tidak terjadi peningkatan kasus. Pemerintah mengakselerasi program vaksinasi agar segera tercapai kekebalan komunal atau herd immunity , karena diyakini bahwa vaksinasi memiliki peran sentral dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah. Saat ini, program vaksinasi di Kabupaten Sumba Tengah telah mencapai 85% vaksinasi, yang terdiri dari dosis pertama dan pelaksanaan vaksinasi dosis kedua masih tergolong rendah.
Pemerintah juga terus menggenjot Testing , Tracing , dan Treatment (3T) dan menambah ketersediaan fasilitas layanan kesehatan serta menjaga ketersediaan oksigen dan memperbanyak persediaan obat-obatan. Untuk memperkuat 3T, utamanya dalam meningkatkan Tracing.
Diskominfo Sumba Tengah