WAIBAKUL,-Program Pembangunan rumah layak huni (Rumah Mandiri) Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni bagi kediaman Ibu Ati, di Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana. Pembangunan yang bersumber dari program 11 Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah yang sala satunya adalah rumah mandiri. Pembangunan rumah mandiri ini juga dinilai tepat sasaran atas kondisi masyarakat Sumba Tengah yang sangat miskin dan tidak mampu membangun rumah yang layak, Rabu (27/04/22).
Peletakan batu pertama itu dilakukan Bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si, Asisten III, Ferdinand Umbu Kaballu, SE, dan Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah Drs. Tagela Ibisola serta beberapa Pimpinan OPD antara lain Kepala Dinas DPMD, Ahmad Zailani, Camat katikuta, Simon sabawali, Kepala Desa Anakalang, Peddy Gammu Jaji, Kepala Bidang Perumahan Rakyat, Yongky, Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan PTSP, Ari Umbu Datta, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Bidang UPTD PAM, Umbu Sangu Poti,ST., Kepala bagian Protokol, Indra Dendomesa, para pendamping pembangunan rumah mandiri.
Menurut Bupati Sumba Tengah pembangunan rumah mandiri bukan sebuah pencitraan, namun pembangunan rumah ini adalah bukti pemerintah melayani rakyatnya dengan hati tulus ikhlas,” ucap Bupati Sumba Tengah.
“Apapun perencanaan yang bagus, istimewah apapun rencana yang dibuat dan anggaran sehebat apapun juga tetapi niat dan Nurani kita tidak berbicara maka semua akan sia-sia yang kita lakukan hari ini, kita tidak bangun rumahnya namun kita harus menyadari bahwa kita sedang membangun kesadarannya,” terang Bupati Sumba Tengah.
“Bukan hanya rumah mandiri yang akan kita bangun untuk rakyat kecil, aka nada pembangunan PLTS pada 10 Desa di Sumba Tengah, ” ujar Bupati Sumba Tengah. Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu mengatakan banhwa akan ada pembangunan bendugan irigasi besar di Sumba Tengah untuk mendukung program food estate, jangan bekerja hanya ingin dipuji namun harus bekerja dengan ketulusan hati kita untuk mereka yang membutuhkan pelayanan kita.
“Siapapun Bupatinya, siapapun Ketua DPRDnya tidak akan membawa perubahan apapun jika ketidakberpihakan kita kepada Oli Milla, maka hal ini yang mendasari seluruh program Pro Oli Milla, berpihak pada masyarakat miskin,” lanjut Bupati Sumba Tengah.
“Tanpa kita berpihak kepada angka kemiskinan 34% maka seluruh perencanaan dan besarnya anggaran yang ada tidak akan berarti,” tegas Bupati Sumba Tengah.
Ditegaskan Bupati Sumba Tengah bahwa “dari hati yang tulus ikhlas kita melakukan semuanya bukan dari kehebatan kita sebagai pemimpin, mari kita melihat dengan hati tulus ikhlas dan Nurani kita,” tutup Bupati Sumba Tengah.
Pada kesempatan yang sama, ketua DPRD Drs. Tegela Ibisola menuturkan bahwa tidak semua kabupaten di NTT melakukan pembangunan rumah mandiri, hanya terjadi di Sumba Tengah. Banyak penolakan di Lembaga DPRD terhadap program ini, karena pertimbangan DPR melihat banyak hal yang harus dikerjakan dan harus dibangun, mengapa harus rumah mandiri namun karena konsep ini sangat manusiawi dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebagai wakil rakyat, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan perhatian dan hati yang tulus ikhlas dalam melayani rakyat Sumba Tengah.
DinasKomunikasi&Informatika
