WAIBAKUL,-Program Pembangunan rumah layak huni (Rumah Mandiri) yang bersumber dari APBD Kabupaten Sumba Tengah, diyakini mampu membawa perubahan tersendiri bagi peradaban masyarakat miskin sebesar 34%. Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu melakukan Kunjungan kerja di wilayah Kecamatan Mamboro dengan tujuan untuk peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Mandiri secara simbolis. Peletakan batu pertama itu dilakukan bersama Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah dan beberapa Kepala Pimpinan OPD Seperti Dinas Kearsipan, Kepala Dinas Kesbangpol, Kabid Perumahan, Kabag Humas, di Desa Ole Dewa, Ole Ate, Weeluri dan Desa Bondosula, Kecamatan Mamboro, Sumba Tengah. Acara dihadiri oleh, Kepala Bidang Perumahan Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sumba Tengah, Camat Mamboro, Kades Ole Dewa, Kades Ole Ate, Kades Weeluri, para pendamping dari tingkat Kabupaten serta sejumlah lapisan masyarakat pada hari Rabu (20/4/2022).
Menurut Bupati Sumba Tengah pembangunan rumah mandiri harus di sosialisasikan kepada masyarakat agar dipahami dan bagaimana lahirnya rumah mandiri ini,” ucap Bupati Sumba Tengah.
“Untuk keluar dari kemiskinan maka salah satu indikator adalah membangun rumah mandiri, dari 14 indikator terdapat 8 indikator masuk pada pembangunan rumah yang layak, jika kita ingin membangun Pendidikan dan Kesehatan adalah dengan membangun rumah mandiri yang terintegrasi,” imbuh Bupati Sumba Tengah.
“Kami ingin dekat dengan rakyat, kami ingin menemukan mereka yang miskin dan membutuhkan uluran tangan kami, ini bukan pecitraan namun bentuk kepedulian yang sebenarya bagi 34% angka kemiskinan,” terang Bupati Sumba Tengah. Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Mandiri sebanyak 4 unit secara simbolis pada 4 Desa di Kecamatan Mamboro yaitu Desa Ole Dewa, Desa Ole Ate, Desa Weeluri dan Desa Bondosula.
Bupati Sumba Tengah menyebutkan, menyediakan yang terbaik berupa rumah mandiri dengan tipe 36 yang memenuhi syarat kesehatan, dengan dinding tembok berplester dan oker, luas ruangan 8 meter persegi/orang sehingga satu ruangan bisa tersedia 3 orang, memiliki plafon, berlantai semen halus, menggunakan seng serta dilengkapi listrik, air dan MCK bukan saja merupakan rumah layak huni tetapi rumah mandiri.
“Hanya dengan hati yang tulus ikhlas dalam melayani, kita dapat memberikan sesuatu yang berarti bagi mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan kita, tanpa itu kita hanya akan berbuat menurut kehendak bebas kita,” tegas Bupati Sumba Tengah.
Ditegaskan Bupati Sumba Tengah bahwa “aspek kesehatan dan pendidikan dapat diperoleh sekaligus Ketika membangun rumah mandiri. Sumber air bersih dan MCK yang sehat dipastikan mampu menurunkan angka kemiskinan di Sumba Tengah. Sedangkan dengan ketersediaan listrik di rumah mandiri bisa membantu anak-anak untuk belajar malam hari dengan nyaman,” tutup Bupati Sumba Tengah.
Pada kesempatan yang sama, ketua DPRD Drs. Tegela Ibisola menuturkan bahwa pembangunan rumah layak huni ini sangat menyentuh kehidupan masyarakat miskin di daerah Kabupaten Sumba Tengah, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan menentukan pemimpin yang peduli dengan rakyat kecil. Sebagai wakil rakyat, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang telah memberikan perhatian dan hati yang tulus dalam melayani rakyat Sumba Tengah.
DinasKomunikasi&Informatika