WAIBAKUL,- Kominfo Sumba Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di SDM Waibakul Kabupaten Sumba Tengah. Pada hari Selasa, 23 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan persiapan untuk melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah, Ridho Samani, bahwa saat ini terjadi kejadian luar biasa Poliomylitis atau penyakit polio pada enam Provinsi yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Sehingga akan dilaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) serentak selama satu pekan dari tanggal 23 Juli 2024 sampai dengan 30 Juli 2024.
“Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio ini dilatarbelakangi kejadia luar biasa di enam provinsi yaitu Aceh, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah dan Papua Pegunungan,” ujarnya.
Adapun anak-anak yang akan mendapatkan vaksin polio ini adalah anak yang berusia 0 tahun sampai dengan 7 tahun 11 bulan 29 hari, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya dengan target 95%.
Pada sambutan Pj. Bupati Sumba Tengah mengajak untuk selalu bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Berkat dan Anugerah-Nya kita diperkenankan hadir ditempat ini guna mengikuti Sosialisasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2024.
Penjabat (Pj). Bupati Sumba Tengah, Dr. Drs. Jusuf Lery Rupidara, M.Si Ketika memberikan Imunisasi pada salah satu anak SDM Waibakul, pada kegiatan Pekan Imunisasi Nasional. Sealasa, 23 Juli 2024 di SDM Waibakul.
“Saat ini Poliomyellrs atau Penyakit Polio telah mewabah pada 7 (tujuh) Provinsi dan telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), maka diperlukan pemberian imunisasi secara masif melalui kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah antisipatif untuk pencegahan penyebaran melalui pemberian imunisasi untuk mendukung dan mengoptimalkan capaian pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan sasaran seluruh anak usia 0-7 tahun tanpa memandang sebelumya. Meskipun status tidak imunisasi ditemukan kasus, Imunisasi polio ini tetap wajib dilaksanakan karena ini sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),” imbuh Pj. Bupati.
“Kasus polio akibat virus polio liar sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, namun penyakit ini masih mungkin terjadi oleh karena importasi virus dari negara lain atau virus vaksin yang bermutasi di daerah dengan cakupan imunisasi polio yang rendah dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, Komite Ahli Eradikasi Polio dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional merekomendasikan agar dilakukan pemberian imunisasi novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) melalui,” lanjut Pj. Bupati
“Kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN), sesuai kajian epidemiologi, sehingga pada akhirnya generasi muda kita dapat tumbuh sehat dan kuat, bebas dari penyakit polio yang dapat dicegah melalui imunisasi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kita kesehatan yang cukup dalam menjalankan segala tugas dan pekerjaan kita,” tutup Pj. Bupati.
Kegiatan ini diikuti bersama dari unsur TNI dan POLRI beserta unsur terkait