RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET KABUPATEN ODF (OPEN DEFECATION FREE)

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumba Tengah, Ir. Johanis Umbu Tagela, M.Si  mewakili Bupati Sumba Tengah, membuka secara resmi, Rapat Koordinasi Percepatan Pencapaian Target Kabupaten ODF (Open Defecation Free), dan Percepatan Penuntasan 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Kabupaten Sumba Tengah, siang ini di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sumba Tengah.

Dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bupati menegaskan bahwa, terkait percepatan target Kabupaten ODF, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurutnya salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah masalah kesehatan lingkungan yang didominasi oleh masalah sanitasi. Kegiatan ini melibatkan 9 Puskesmas dan 6 Kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah.

“Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia dan secara khusus di Sumba Tengah adalah sosial dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan lainnya,” ungkap Asisten II.

STBM, yang merupakan pendekatan yang mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Dengan metode pemicuan, STBM diharapkan dapat mengubah perilaku kelompok masyarakat dalam upaya memperbaiki keadaan sanitasi lingkungan mereka.

Ia menjabarkan STBM diselenggarakan dengan berpedoman pada lima pilar yaitu: (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) atau _Open Defecation Free (ODF), (2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), (3) mengelola air minum dan makanan yang aman, (4) mengelola sampah dengan benar, dan (5) mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

“Gerakan BABS atau ODF yang menjadi pilar utama stbm merupakan pintu masuk sanitasi total dan upaya memutuskan rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minuman, makan, dan lainnya,” tekannya.

Kondisi ODF yang ditandai dengan 100% masyarakat telah memiliki akses BAB di jamban sendiri, tidak ada kotoran di lingkungan mereka, serta mampu menjaga kebersihan jamban. Oleh karena itu, perlu perhatian penuh kepada pilar utama tersebut tanpa Meninggalkan 4 pilar STBM lainnya.

Ia menyatakan rendahnya capaian ODF ini disebabkan oleh beberapa hal seperti sosial budaya, perilaku masyarakat yang terbiasa BAB disembarang tempat, kondisi geografis, serta sebagian masyarakat belum memiliki sumber air bersih yang layak.

Hal ini, ungkapnya, sebagai salah satu upaya untuk mendorong seluruh elemen masyarakat, dan para pihak terkait di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa, untuk melakukan langkah-langkah akseleratif demi pencapaian target kabupaten ODF di tahun 2022.

Dikatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sampai dengan bulan Oktober 2022, masih terdapat  desa dari 65 desa yang ada di Kabupaten Sumba Tengah, yang belum tuntas persoalan ODF nya. Artinya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban dan masih melakukan buang air besar sembarangan, tambah Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

Dikesempatan itu, lewat Asisten II, Bupati menekankan kepada semua pihak terkait, bahwa menyelesaikan persoalan ODF tidak hanya terkait pembangunan sarana/prasarana dan akses sanitasi, tetapi juga menyangkut upaya membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat, tentang urgensi sanitasi dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tidak buang air besar sembarangan.

Secara khusus, Asisten Bidang Perekonomian dan pembangunan juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait, yang telah mendukung Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, terutama dalam pelaksanaan sanitasi yang inklusif, melalui program STBM GESI (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Yang Berkesetaraan Gender dan Inklusi Sosial).

Diskominfo Sumba Tengah(D_n)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *